Altruistis dan Malpraktiknya Dalam Koperasi

Demi kesejahteraan anggota!
Asas kekeluargaan!
Umum diatas personal!

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Altruistis dan Koperasi saling berelasi satu sama lain. Ibarat cah sawi asin, sangat konyol orang yang memertanyakan apakah terdapat garam dalam cah sawi tersebut. Namun, sejauhmana kita memahami secara substansial?

Dimana yang ada dipaham kita hanyalah mendahulukan kepentingan umum dibanding dengan kepentingan pribadi, sebatas itu?

Sejauh yang diamati, sifat altruistis belum komprehensif terlaksana dalam Koperasi, sifat tersebut masih sering digunakan sebagai sarana mementingkan kelompok pribadi, bukan khalayak luas. Disaat yang berkaitan tentangmu memiliki kepentingan, barulah altruistis diagungkan, saat ada kebutuhan Koperasi yang harus ditunaikan seribu satu alasan selalu jadi tameng pengaman, karena kurang menguntungkan, mana prinsipmu? Dasar kekeluargaan pun bukan jadi sarana penebusan dosa untuk selalu berbuat salah yang berulang-ulang.

Jika solusi dari masalah ini masih "dikembalikan ke individu masing-masing", yang namanya altruistis tidak akan tercapai. Altruistis bukan hanya sekedar mementingkan kepentingan orang lain, bukan dengan mengebiri hak-hak pribadi. Altruistis merupakan hasil racikan dari rasa peduli, kekeluargaan, dan kasih sayang. Dimana saat kita memerhatikan kebutuhan umum, apa kebutuhanmu akan terpenuhi pula, win-win solution.

Bukan, bukan maksud menggurui. Ini hanya sedikit dari banyak kebobrokan Saya yang diutarakan melalui tulisan, dan berusaha agar tidak ada yang mendapat kebobrokan ini kembali.




Anak yang Kurang Romantis
Adhitya Muslim, 3789

Komentar

Postingan Populer