Landasan Sebuah Kebenaran
Sebuah pernyataan kebenaran sejati selalu menjadi suatu tanda tanya besar. Apakah kebenaran itu merupakan suatu hal yang nyata atau hanya sebuah perspektif. Di dunia yang katanya modern ini, sepertinya manusia sudah mulai melangkah sedikit demi sedikit menjauh dari suatu hal yang dinamakan sebuah kebenaran. Terkadang banyak orang menyuarakan apa yang dihatinya, lalu dikatakanlah hal itu sebagai kebenaran. Memertahankan apa yang dilakoni secara turun temurun, lalu dikatakan pulalah hal tersebut sebagai sebuah kebenaran. Memang apa itu sebuah kebenaran? Sudah tepatkah kebenaran yang kita suarakan itu sesuai dengan areanya? Ah, menempatkan sesuatu sesuai dengan koridornya memang sulit.
----------------------------------------------------
Bicara tentang rasa, maka apa yang diperlihatkan adalah masalah indah atau tidaknya, suka atau tidak suka, selera seorang individu.
Norma
Batasan mulai dipersempit, norma bicara tentang baik atau buruknya suatu perilaku. Karena norma adalah suatu hasil budaya yang dipegang oleh suatu kelompok, bukan lagi individu.
Agama
Lingkaran terdalam dalam adalah agama, bicara tentang benar atau salah. Berlaku lebih universal, baik untuk individu atau pun kelompok.
----------------------------------------------------
Kadang kita memerjuangkan suatu hal karena emosi kita, padahal kita tahu itu dalam lingkup rasa. Atau pun mengagungkan arogansi suatu kelompok sebagai suatu kebenaran, padahal itu hanya norma suatu budaya. Rasa dan norma agaknya belum bicara tentang sebuah kebenaran. Namun dua hal tersebut bisa menjadi suatu fase dalam pencarian suatu kebenaran.
Komentar
Posting Komentar